compression audio

  1. Compression Audio

Compressor digunakan oleh sound engineer untuk memantapkan hasil rekaman. Misalnya untuk memantapkan permainan drum, bass atau vocal. Tapi yang perlu diingat, apabila kita salah dalam penggunaan compressor ini, maka yang terjadi adalah hasil mixing yang hancur. Tidak sesuai dengan tujuan utama dari lagu tersebut. Itulah sebabnya, ada yang menyebutkan bahwa kehandalan seorang sound engineer dapat dinilai dari keahliannya dalam menggunakan alat compressor ini.

Alasan sound engineer menggunakan compressor diantaranya :

  1. Mengontrol dinamika, sehingga suara yagn dihasilkan akan terkesan stabil. Jarak antara suara yang keras dengan yang pelan sangat dekat. Itulah sebabnya, compressor juga disebut dengan Automatic Level Control.
  2. Compressor digunakan sebagai efek, sehingga bisa menimbulkan suara terkesan maju atau dekat dan lebih atraktif. Ini apabila dalam pengaturan compressor tersebut benar-benar tepat.

Cara mengaktifkan compressor adalah sebagai berikut :

  1. Tekan menu Insert.
  2. Pilih slot yang kedua atau ketiga, kemudian pilih menu dynamics dan pilih Dynamics.
  3. On-kan tombol Compressor.
membuka menu dynamic

Gambar 92. Membuka menu Dynamics

mengaktifkan menu compressor

Gambar 93. Mengaktifkan menu Compressor

  1. Pada menu compressor, terdapat pilihan tombol RMS dan PEAK, seperti pada gambar 93. Pilihlah RMS bila sinyal yang kita olah cenderung rata dan pilihlah PEAK apabila sinyal yang kita olah mempunyai hentakan awal, atau yang biasa disebut transient. Sinyal yang mempunyai hentakan awal misalnya adalah sinyal hasil rekaman snare drum.
sinyal transient

Gambar 94. Contoh sinyal yang mempunyai transient

sinyal cenderung rata

Gambar 95. Contoh sinyal yang cenderung rata

  1. Mute semua track, dengan menekan tombol m pada track. Dan unmute track yang akan kita beri efek compressor.
  2. Sebagai langkah awal, kita atur Threshold dan Ratio pada titik maksimal sedangkan Attack dan release kita atur pada titik minimal. Hal ini kita lakukan agar kita bisa mendengar efek dari pemakaian compressor.
  3. Kita atur tombol Threshold kira-kira pada posisi 3/4nya.
  4. Kemudian kita atur tombol Attack. Sesuaikan dengan jenis musik yang sedang kita olah. Attack apabila semakin lambat, maka suaranya terkesan tebal dan bila dipercepat, suaranya terkesan tipis.
  5. Kemudian kita atur tombol Release. Salah satu cara termudah untuk mengaturnya adalah, usahakan agar pengaturan release ini sesuai dengan tempo lagu. Hal ini dapat kita amati pada lampu yang menyala pada Gain Reduction.
  6. Kemudian atur tombol Ratio. Semakin minimal kita putar, suar terkesan besar, dan bila kita putar maksimal, suara akan terkesan kecil. Aturlah ratio ini agar sesuai dengan jenis lagunya.
  7. Kemudian kita ulangi lagi untuk mengatur tombol Threshold, hingga suara sesuai denga harapan kita.

Pembahasan tata cara penggunaan compressor diatas hanyalah sebatas teori ditambah dengan pengalaman penulis. Tentunya cara pengaturan yang lebih benar adalah kita mendengarkan track yang kita olah, dan kita atur tombol-tombol pada panel compressor tersebut, agar sesuai dengan lagu yang sedang kita kerjakan. Perbanyaklah melakukan praktek ditambah dengan sering mendengarkan lagu-lagu hasil garapan sound engineer yang terkenal. Dengan begitu dialam bawah sadar kita akan terekam, bagaimana sound drum yang bagus, bagaimana saound bass yang bagus dan sound-sound instrumen yang lainnya.

DAFTAR ISI PADA SERI TUTORIAL HOME RECORDING DENGAN NUENDO / CUBASE:

1. PENDAHULUAN

1. Sinyal analog

2. Sinyal digital

2. SET UP STUDIO DIGITAL

1. Spesifikasi komputer

2. Set up studio digital profesional

3. Set up minimal studio digital

3. FORMAT AUDIO, MIDI DAN SOFTWARE RECORDING

1. Format audio

2. MIDI

3. Software recording

4. PROSES RECORDING

1. Proses recording

2. Proses recording audio

3. Proses recording MIDI

4. Export file

5. MENGEDIT DATA AUDIO

1. Menghilangkan noise

2. Fading

3. Analisa sinyal

6. PROSES MIXING DENGAN SOFTWARE

1. Penyelarasan tingkat kekerasan suara

2. Panning

3. Ekualisasi

4. Compression

5. Balance

6. Penambahan Efek

7. Otomatisasi

7. MASTERING

1. Pendahuluan

2. Pengertian Audio Mastering

3. Hal hal yang perlu diperhatikan sebelum mulai mastering

4. Mulai melakukan Audio Mastering

 5. Step By Step Contoh Audio Mastering Dengan Menggunakan Software

6. Penutup cara mastering menggunakan Nuendo

8. PENUTUP