TUTORIAL MUDAH: cara mastering lagu menggunakan nuendo atau cubase untuk pemula

Bagian 4

MEMULAI MELAKUKAN AUDIO MASTERING

TUTORIAL MUDAH: cara mastering lagu menggunakan nuendo atau cubase untuk pemula

Cara mastering lagu menggunakan nuendo untuk pemula. Sekarang marilah kita mencoba memulai mastering sebuah data atau lagu. Tetapi sebelum itu perlu kita ketahui bahwa ada puluhan bahkan ratusan teknik audio mastering. Dan dibuku ini hanya salah satunya saja dan merupakan dasar untuk menuju teknik audio mastering yang lebih profesional. Dan penjelasan di buku ini tidak serta merta bisa dijadikan patokan untuk suatu proses audio mastering, tetapi hanya sebagian kecil referensi saja.

Ada beberapa rantai kerja untuk audio mastering yang dilakukan mastering engineer, atau yang biasa disebut Mastering Chain. Salah satu dasar dari Mastering Chain adalah sebagai berikut :

Masteing Chain secara utuh
Salah satu dasar Mastering Chain

Gambar 4. Salah satu dasar Mastering Chain

Sekali lagi, dalam proses mastering sebuah lagu, kita harus benar-benar memperhatikan, apakah yang dibutuhkan oleh data tersebut. Apabila Mastering Chain diatas sudah mencukupi, kita tidak perlu lagi menambah efek-efek yang lainnya.

Namun adakalanya setelah Compressor kita tambah dengan ekualiser lagi sebagai colouring (untuk memperhalus suara) sehingga suara akhir yang dihasilkan bisa lebih jernih dan mantap.

Apabila hasil mastering yang kita olah terasa kurang ‘lebar’, maka kita biasanya menambah dengan efek Stereo imaginer. Dengan penambahan Stereo Imaginer output yang dihasilkan bisa terasa ‘lebar’. Namun yang perlu diperhatikan adalah apabila kita menggunakan Stereo Imaginer terlalu besar, maka pada saat kita putar hasil mastering kita pada mode mono atau diputar untuk ringtone, maka ada beberapa suara dari instrumen yang hilang. Sehingga ada perbedaan apabila kita dengarkan dengan mode stereo.

Apabila kita menginginkan hasil mastering kita terdengar sangat keras, kita bisa menyisipkan Clipper sebelum Limiter. Tetapi yang perlu kita ingat adalah apabila sinyal yang kita hasilkan terlalu keras, maka akan menyebabkan cacat dan mempunyai dinamika yang kecil. Karena itu seperlunya saja kita menggunakan Clipper, paling tidak sama kerasnya dengan hasil dari CD-CD komersial.

Efek reverb dapat kita gunakan pada awal chain, jika kita merasa hasil mixing yang kita olah terlalu ‘tipis’. Kita bisa menset efek reverb tersebut dibawah 30 ms, atau biasa kita sebut Ambience. Atau apabila kita ingin hasil mastering kita ‘berasa’ analog, bisa kita tambahkan efek Saturator sebelum reverb. Efek ini memberikan kesan hasil mastering kita tidak terlalu jernih, sehingga seolah-olah kita memastering lagu tersebut pada alat-alat analog, bukan digital. Tetapi saturator ini juga menurut kebutuhan kita. Andai kita menginginkan hasil mastering yang benar-benar jernih, maka efek saturator ini tidak perlu kita tambahkan.

Dari pembahasan diatas, bisa kita gambarkan lagi Mastering Chainnya sebagai berikut :

Gambar 5. Mastering Chain secara utuh

Sekali lagi yang perlu kita ingat, gunakanlah efek seperlunya saja dan mastering Chain diatas adalah hanya salah satu dari sekian banyak Mastering Chain yang bisa kita gunakan.

Selain dengan menggunakan banyak plug in seperti langkah diatas, sebenarnya juga telah tersedia plug in–plug in yang khusus digunakan untuk proses mastering. Dan didalamnya juga telah dilengkapi dengan preset-preset yang hasilnya juga cukup memuaskan. Diantaranya adalah Izotope Ozone dan T-RackS. Selain itu ada juga DAW yang menyediakan fasilitas mastering, selain untuk recording dan mixing, misalnya Presonus Studio One.

Contoh Preset Mastering dengan Izotope Ozone

Gambar 6. Contoh Preset Mastering dengan Izotope Ozone

Cara mastering lagu dengan cubase 5. Contoh Preset Mastering dengan T-RackS

Gambar 7. Contoh Preset Mastering dengan T-RackS

Contoh Mastering dengan menggunakan Studio One

Gambar 8. Contoh Mastering lagu dengan menggunakan Studio One

Plug in-plug in tersebut dapat kita gunakan apabila kita menginginkan proses mastering yang kita kerjakan langsung jadi. Tetapi ada baiknya apabila proses mastering itu kita kerjakan secara manual, dengan menginsertkan banyak plug in, sebagai langkah awal untuk mencapai tingkat yang lebih profesional.

DAFTAR ISI PADA SERI TUTORIAL HOME RECORDING DENGAN NUENDO / CUBASE:

1. PENDAHULUAN

1. Sinyal analog

2. Sinyal digital

2. SET UP STUDIO DIGITAL

1. Spesifikasi komputer

2. Set up studio digital profesional

3. Set up minimal studio digital

3. FORMAT AUDIO, MIDI DAN SOFTWARE RECORDING

1. Format audio

2. MIDI

3. Software recording

4. PROSES RECORDING

1. Proses recording

2. Proses recording audio

3. Proses recording MIDI

4. Export file

5. MENGEDIT DATA AUDIO

1. Menghilangkan noise

2. Fading

3. Analisa sinyal

6. PROSES MIXING DENGAN SOFTWARE

1. Penyelarasan tingkat kekerasan suara

2. Panning

3. Ekualisasi

4. Compression

5. Balance

6. Penambahan Efek

7. Otomatisasi

7. MASTERING

1. Pendahuluan

2. Pengertian Audio Mastering

3. Hal hal yang perlu diperhatikan sebelum mulai mastering

4. Mulai melakukan Audio Mastering

 5. Step By Step Contoh Audio Mastering Dengan Menggunakan Software

6. Penutup cara mastering menggunakan Nuendo

8. PENUTUP

2 Comments

Leave a Reply