Ada banyak perbedaan antara suara gitar musisi jaman dahulu dengan musisi jaman sekarang. Di era teknology ini, musisi memiliki lebih banyak variasi untuk menghasilkan sound yang variatif dan cantik. Khususnya para gitaris, Para gitaris sekarang cenderung menggunakan efek gitar untuk mempercantik sound gitarnya. Efek efek gitar tersebut ada bermacam macam mulai distorsi, flanger, wah, delay, dan lainnya.
Di era digital ini, banyak hal analog yang dikonversi menjadi digital. Sekarang banyak sekali yang menggunakan software efek gitar, mungkin karena software efek gitar seperti guitar rig, overloud th1, amplitube, lebih murah daripada harus membeli efek gitar yang asli.
Bagi yang sudah menggunakan software efek Gitar seperti Guitar Rig 5, tetapi baru sekedar menggunakan efek presets pada guitar rig dan ingin merangkai efek gitar sendiri, maka anda perlu memperhatikan/mengetahui jenis jenis efek gitar untuk dirangkai dan menghasilkan suara yang bagus.
10 Jenis efek gitar tersebut adalah:
1. Boost
Boost adalah efek yang digunakan untuk meningkatkan sinyal input entah itu dari gitar, bass, atau sumber input suara lainnya. Boost ini kemudian nanti berpengaruh juga terhadap sound yang dihasilkan jika dikombinasikan dengan distorsi. Boost juga berpengaruh terhadap sustainability suara gitar. Sustainability adalah seberapa panjang suara gitar yang dihasilkan. Jika Boost nya besar, otomatis distorsi yang diberikanpun tidak perlu terlalu besar, karena nanti suaranya justru akan Peak. Peak biasanya ditandai dengan sinyal suara yang berwarna merah, yang aman adalah dipertengahan warna hijau.
2. Compression
Compression digunakan untuk membatasi sinyal input suara yang masuk. Compression dapat mendeteksi range amplitude sinyal bawah/rendah(bottom) dan range amplitude sinyal tinggi/atas (top). Nah, dengan Compression ini anda bisa memilih suara mana yang akan dioptimalkan, apakah amplitude bawah atau yang atas. Jika anda merasa amplitude bawah terasa kurang enak sesuai keinginan anda maka anda bisa meminimalisir/mengurangi suaranya sehingga suara amplitude atas bisa keluar secara maksimal.
3. Gate / Noise Cancellation
Gate atau Noise Cancellation adalah sebuah pintu gerbang untuk keluarnya suara. Ibaratnya begini, sebuah saluran air, jika saluran pintu saluran airnya terbuka lebar, maka airnya yang keluar pun banyak, jika pintunya hanya dibuka sedikit, otomatis airnya keluar sedikit. Maka, jika Gatenya dibesarkan (pintunya semakin ditutup) maka suara yang keluar semakin kecil. Jika Gatenya dikecilkan (Pintunya semakin dibuka) maka suara yang keluar semakin besar. Efek Gate ini bisa ditemukan pada Guitar Rig, dan Overloud TH1.
Lalu apa hubungannya dengan Noise Cancellation?
Gate juga berfungsi sebagai Noise Cancellation. Anda pasti sering mendapati suara efek gitar distorsi apapun efek yang anda gunakan, entah itu analog ataupun yang digital seperti Guitar Rig ataupun Overloud TH1, terdengar kemresek atau banyak noise, atau Hiss. Noise tersebut muncul karena semua sinyal suara dikeluarkan, baik yang tinggi maupun yang rendah. Noise biasanya berada pada frequensi rendah. Nah, untuk mengurangi noise tersebut, berarti suara yang masuk harus dibatasi dengan Gate. Jika Gatenya dibesarkan, otomatis input suara semakin kecil dan otomatis juga suara noise/hiss bisa dihilangkan.
Tetapi, Gate in juga memiliki kelemahan atau efek negatif. Jika Gatenya terlalu besar, maka suara yang dihasilkan tidak bisa sustain atau panjang. Suara dan efek yang dihasilkan akan berdurasi pendek lalu menghilang. Malah, jika Gatenya benar benar tinggi, maka suara yang dihasilkan bisa hilang dalam durasi yang singkat dan secara tiba tiba tanpa hilang malalui proses fading atau menghilang sedikit demi sedikit.
Jadi, jika anda ingin suara efeknya (misalkan efek gitar distorsi) panjang dan tidak cepat berhenti, maka salah satu faktor yang perlu anda perhatikan adalah Gatenya. Yaitu dengan mensetting Gatenya tidak terlalu besar. Jadi anda bisa mendapatkan dua manfaat yaitu suara noise hilang dan suara efek bisa tetap panjang.
4. Fuzz
Fuzz agak mirip dengan distorsi, Cuma, fuzz terdengar lebih lembut dan lebih boxi, seperti berada di dalam kotak kaleng :D. Gitaris yang sangat sering menggunakan Fuzz adalah Jimi hendrix.
5. Octave
Sesuai dengan namanya, Octave membuat efek dengan menampilkan suara tambahan yang suara tersebut adalah satu oktav lebih rendah atau lebih tinggi. Cara kerja Octave ini adalah mengambil sample input sound. Misalkan anda membunyikan nada G, maka efek Octave ini akan mengambil sampel sound input nada G tersebut kemudian membuat copiannya yang diubah ke nada octave lebih tinggi dan dimainkan bareng dengan suara inputnya. Jadi, suara yang keluar adalah G normal (sesuai input) dan G tinggi. Dengan demikian anda bisa mendapatkan suara double.
6. Chorus
Chorus digunakan untuk membuat copian suara input untuk dimainkan bareng dengan suara input. Chorus tidak seperti Octave karena chorus tidak merubah tinggi nada input. Aslinya, tujuan chorus adalah digunakan untuk mensimulasikan suara dua penyanyi bersamaan.
7. Distortion
Banyak orang mencampur adukkan antara Overdrive, Distortion, dan Fuzz. Ketiganya tidaklah sama. Memang perbedaannya tidak begitu signifikan bila tidak diperhatikan secara jeli. Overdrive memang bisa menghasilkan suare efek distorsi, namun efek distorsinya tidak begitu kuat dan rata. Overdrive sebenarnya hanya meningkatkan gain dari input sound. Ketika inputnya sedikit, maka suara akan terdengar lebih besar, dan jika inputnya besar, suaranya akan terasa seperti distorsi. Distorsi mengacak suara sehingga terdengar agak kemresek. Namun, Distortion menghasilkan suara yang lebih rata, besar atau kecil inputnya, dia akan terdistorsi. Teorinya adalah untuk menghasilkan efek distorsi, sinyal input diclip/ dipotong dan diambil tengahnya saja, sehingga terlihat lebih rapat sinyalnya. Sedangkan Fuzz adalah distorsi yang sinyalnya lebih rapat sehingga Fuzz efeknya terdengar lebih boxi atau seperti berada didalam wadah kotak kaleng :D. Wah susah juga mengubah bunyi menjadi suara. untuk melihat lebih detil, coba aja deh langsung 😀 karena perbedaannya dikit banget. 😀
8. Delay
Delay mengcopy suara sinyal input dan kemudian menampilkannya lebih lambat. Suara asli akan dibunyikan, kemudian disusul oleh suara hasil copian. Nah, kemunculannya pun bisa disetting berapa lama akan muncul setelah suara asli dan berapa kali akan dikeluarkan. Delay ini sangat bagus untuk mengisi kekosongan suara misalkan pada gitar. Jika gitar dimainkan clean saja, maka akan terdengar sangat sepi. Tetapi jika ada Delaynya, maka beberapa yang kosong akan diisi oleh efek delay. Efek delay ini juga bagus bila dikombinasikan dengan distorsi. Kombinasi delay dan distorsi dapat membuat efek sustain yang bagus. Dengan demikian efek gitar distorsi bisa bertahan lebih lama dan panjang tidak cepat selesai meskipun hanya satu stroke/genjrengan atau petikan :D. Itu karena suara distorsinya dicopy dan didelay kemudian ditampilkan berulang ulang, sehingga sustainnya menjadi panjang.
9. Reverb
Efek Reverb ini digunakan untuk menghasilkan efek suara seperti seolah anda sedang berada di ruang tertutup seperti hall atau lainnya. Sehingga terdapat suara gema yang memantul. Reverb ini secara tidak langsung memberikan sebaran suara sehingga ruang dengarnya tidak begitu kosong, tetapi ditutup secara halus oleh efek Reverb. Efek Reverb ini sering dikombinasikan dengan efek Delay. Jika efek Reverb ini diset terlalu tinggi, maka suara yang dihasilkan akan seperti berada di dalam air.
10. Phaser and Flanger
Phaser dan Flanger ini untuk menghasilkan suara seperti gelombang angin. Cobalah anda tutup kedua telinga anda dengan tangan anda. Kemudian buka dan tutup telinga anda pelan pelan dan berulang kali, maka anda akan mendengar seperti suara angin. Nah, misalkan anda menggunakan gitar, dan ingin menambahkan efek flanger, maka anda akan mendapatkan suara gitar yang bercampur dengan suara angin :D. Semakin cepat anda mengocok gitar, semakin lambat gelombang suaranya. Anda bisa lihat contoh efek flanger ini pada penutupan lagunya Greenday yang Boulevard of Broken Dream.